Pages

Senin, 20 April 2015

Fenomena Batu Akik



Fenomena cincin batu akik belakangan ini menjadi tren. Tak cuma yang tua, anak muda pun tak malu menggunakan aksesoris jari ini. Virus batu akik kini menyebar bagaikan “flu burung” yang cepat menular kemana saja. Menteri, eksekutif, dosen, supir, bahkan mahasiswa. Desas-desusnya sih batu itu punya daya magis besar. Let’s say, mengundang rezeki, menambah kharisma dan mengubah nasib. Bahkan mereka (re: para pemburu batu akik) rela merogoh kocek cukup dalam untuk mendapatkan corak dan ragam yang langka, seperti corak macan dan api.
Coba aja ketikkan “batu akik” di Google, berbagai artikel terkait fenomena ini kebanyakan ga masuk akal. Ada orang yang bisa menawar satu cincin batu akik sampai 5 miliar, hanya karena motifnya mirip Nyi Roro Kidul! Penjualnya sih ngakunya, ini motif asli dari alam, ga dilukis ataupun dipahat oleh si yang punya batu.


Cincin batu akik memiliki banyak jenis. Harganya pun beragam, mulai dari yang paling murah hingga yang paling mahal disesuaikan dengan kombinasi warna dan bentuknyaHarga jual batu akik sangat bergantung pada warna, tingkat kejernihan, ukuran, dan kekerasan batu. Batu bacan dengan berat 5 gram dijual Rp 3 juta-Rp 5 juta per butir. Fadly Sabban, warga Ambon, bahkan bisa menjual batu bacan seberat 20 gram dengan harga Rp 30 juta-Rp 50 juta per butir. Batu bacan kini menjadi batu termahal yang dilirik oleh pasar Taiwan hingga Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar